
TANJUNG SELOR – Menjawab tantangan era digital dan kebutuhan efisiensi layanan publik, Bappeda dan Litbang Kaltara meluncurkan platform inovasi digital bernama Sirindaku (Sistem Inovasi Daerah Kaltara).
Langkah ini menandai babak baru transformasi digital dalam pengelolaan inovasi daerah, sekaligus memperkuat komitmen pemerintah provinsi untuk menghadirkan layanan yang lebih cepat, transparan, dan partisipatif.
Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan Bappeda dan Litbang Kaltara, Mochamad Sarkawi, menjelaskan bahwa Sirindaku tidak sekadar menjadi arena kompetisi untuk Lomba Inovasi Daerah (LID) Kaltara 2025, tetapi juga berfungsi sebagai ruang kolaboratif lintas sektor.
“Sirindaku bukan hanya wadah lomba, tapi juga ruang sinergi antara masyarakat, akademisi, pelaku usaha, dan aparatur pemerintah untuk mengembangkan gagasan kreatif yang bisa memperkuat pembangunan daerah,” ujar Sarkawi.
Ia menuturkan, sebelum adanya Sirindaku, seluruh proses seleksi dan penilaian inovasi masih dilakukan secara manual sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama dan rawan ketidakefisienan.
“Dulu semua proses masih berbasis berkas dan tatap muka. Sekarang semuanya digital, lebih cepat, objektif, dan inklusif,” jelasnya.
Meski sempat menghadapi sejumlah kendala teknis di awal pelaksanaan, tim Bappeda & Litbang bersama Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kaltara bergerak cepat melakukan penyempurnaan sistem hingga seluruh proses berjalan lancar. “Kami sempat alami beberapa gangguan teknis, tapi tim segera menindaklanjuti. Hasilnya, sistem kini stabil dan mudah digunakan oleh semua peserta,” tambahnya.
Transformasi digital ini terbukti membawa dampak positif signifikan. Berdasarkan data Bappeda & Litbang, jumlah peserta LID 2025 meningkat di semua kategori, mulai dari masyarakat umum, pelajar, mahasiswa, ASN, hingga dunia usaha. “Kategori perusahaan bahkan meningkat tiga kali lipat, dari sebelumnya tiga peserta menjadi sembilan,” ungkapnya.
Tak hanya sektor swasta, aparatur sipil negara (ASN) dan perangkat daerah juga semakin aktif menghadirkan inovasi layanan publik. Pegawai internal Bappeda & Litbang Kaltara pun ikut berpartisipasi melalui empat inovasi unggulan yang diikutsertakan dalam ajang tersebut. “Kami ingin mempraktikkan inovasi dari dalam. Tim internal juga ikut menciptakan solusi digital yang relevan dengan kebutuhan masyarakat,” tegasnya.
Melalui Sirindaku, Pemprov Kaltara berharap ekosistem inovasi daerah semakin hidup dan berkelanjutan, serta mampu menjadi motor penggerak peningkatan daya saing daerah di masa depan. “Transformasi digital bukan tujuan akhir, tapi langkah awal menuju sistem inovasi yang lebih adaptif, transparan, dan kolaboratif,” pungkasnya. (adv)




