KALTARA

Pariwisata Didorong Jadi Penggerak Ekonomi Kaltara

TANJUNG SELOR — Pemprov Kaltara menaruh optimisme tinggi terhadap sektor pariwisata sebagai salah satu pilar utama pembangunan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Kepala Bappeda dan Litbang Kaltara, Bertius menegaskan bahwa pariwisata memiliki efek pengganda besar yang mampu menggerakkan berbagai sektor. “Pariwisata memiliki daya ungkit tinggi karena menyentuh banyak aspek pembangunan, mulai dari ekonomi, infrastruktur, hingga peningkatan kualitas sumber daya manusia,” ujar Bertius.

Menurutnya, dalam konteks perencanaan pembangunan, Bappeda dan Litbang berperan di sisi makro dengan menyusun arah kebijakan, strategi serta program prioritas pembangunan daerah. Sementara Dinas Pariwisata berperan di sisi mikro, yakni mengelola implementasi program langsung di lapangan.
“Kami memastikan perencanaan besar daerah ini berjalan beriringan dengan implementasi konkret di lapangan melalui Dinas Pariwisata,” jelasnya.

Bertius menyebut, sejumlah desa wisata di Kaltara kini mulai menunjukkan hasil positif dan menjadi ikon baru kebanggaan daerah. Di antaranya Desa Tana Kuning di Kabupaten Bulungan, Desa Pulau Sapi dan Desa Setulang di Kabupaten Malinau, serta Desa Mangkaban Sebawang di Kabupaten Tana Tidung.
“Keberhasilan desa-desa ini berkat sinergi kuat antara pembangunan SDM, infrastruktur, dan pengelolaan wisata yang berkelanjutan,” bebernya.

Lebih jauh, ia menambahkan, potensi wisata Kaltara sangat beragam. Mulai dari keindahan alam seperti Gunung Putih, Air Terjun Semolon dan Gunung Rian, hingga kawasan konservasi mangrove dan bekantan di Tarakan. Tak ketinggalan, warisan budaya seperti Museum Kesultanan Bulungan juga menjadi daya tarik tersendiri.

“Potensi besar ini harus kita kelola secara terencana dan berkelanjutan agar mampu memberi dampak ekonomi langsung bagi masyarakat,” tegasnya.

Dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2026–2031, sektor pariwisata telah ditetapkan sebagai fokus utama pengembangan ekonomi berbasis sumber daya lokal. Langkah ini sekaligus memperkuat strategi pembangunan hijau dan berkelanjutan yang menjadi arah kebijakan provinsi.

“Visi kami jelas, menjadikan pariwisata bukan hanya tempat berkunjung, tetapi sumber kesejahteraan masyarakat. Kaltara harus punya ciri khas wisata yang kuat dan berdaya saing,” pungkasnya. (adv)

Back to top button