
TANJUNG SELOR – Bappeda dan Litbang Kaltara menyiapkan empat program strategis di sektor perekonomian dan sumber daya alam. Program ini disebut sebagai langkah konkret mendukung pembangunan berkelanjutan di Bumi Benuanta.
Kabid Perekonomian dan Sumber Daya Alam Bappeda dan Litbang Kaltara, Dian Suryanata menjelaskan salah satu agenda utama adalah penyusunan blueprint pengembangan ekonomi biru. “Tahun depan kita akan menyusun cetak biru untuk pengembangan ekonomi biru di Kaltara. Ini merupakan turunan dari konsep besar pembangunan ekonomi biru yang sudah dicanangkan sebelumnya,” kata Dian, Selasa (30/9).
Selain itu, Bappeda dan Litbang Kaltara juga akan merumuskan Pembangunan Rendah Karbon Daerah (PRKBD). “Kalau di nasional disebut PRKBI, kalau di daerah kita PRKBD. Dokumen ini akan memuat konsep-konsep pembangunan rendah karbon, termasuk pemanfaatan energi terbarukan seperti listrik tenaga surya. Intinya untuk mendukung target penurunan emisi gas rumah kaca sesuai NDC nasional,” jelasnya.
Program strategis berikutnya adalah Transfer Anggaran Pemerintah Provinsi berbasis Ekologi (TAPE). Program unggulan Kaltara ini sudah dijalankan sejak 2019. “Tahun ini kita menyalurkan Rp 7 miliar kepada lima kabupaten/kota. Penilaiannya ada tujuh kriteria, jadi tidak dibagi rata, melainkan berdasarkan indikator yang sudah ditetapkan melalui SK Gubernur,” ungkapnya.
Sedangkan program keempat adalah penyusunan Rencana Aksi Daerah (RAD) Pangan dan Gizi. “RAD pangan dan gizi ini menjadi panduan bagi perangkat daerah, khususnya sektor pertanian dan perikanan, untuk menyusun program-program yang sesuai dengan target yang sudah disusun per kelompok,” bebernya.
Ia menegaskan, keempat program tersebut akan dijalankan dalam waktu dekat sebagai upaya memperkuat fondasi pembangunan berkelanjutan di Kaltara. “Jadi kalau ditanya apa yang akan kita lakukan dalam waktu dekat, empat hal itu yang akan jadi fokus Bappeda,” pungkasnya. (adv)