
TANJUNG SELOR – Kementerian Pertanian (Kementan RI) melalui pusat pelatihan pertanian mendorong peningkatan kapasitas Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) di Bulungan. Hal itu disampaikan langsung Kepala Pusat Pelatihan Pertanian yang bertindak sebagai penanggungjawab pogram swasembada Provinsi Kalimantan Utara, Dr Inneke Kusumawaty S.STP.,MP.
“Kapasitas PPL di Bulungan perlu ditingkatkan untuk mendorong produktivitas pertanian lokal,” ungkap Dr Inneke ketika bertemu Bupati Bulungan Syarwani S.Pd., M.Si baru-baru ini.
Dalam pertemuan yang turut dihadiri Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bulungan Risdianto S.Pi., M.Si ini, disampaikan bahwa peran PPL sangat vital dalam menjaga kesinambungan bibit unggul yang dibutuhkan petani. Selain itu, berbagai kendala yang dialami oleh petani, harus terpetakan dengan baik.
“Kami berharap Brigade Pangan (BP) yang sudah di bentuk di Kabupaten Bulungan dapat berjalan maksimal. Terutama dalam pengelolaan Optimasi Lahan (Oplah) sekitar 9 ribu hektare yang ditarget untuk Kabupaten Bulungan di tahun 2025 ini,” terang Dr Inneke.
Dia kemudian menjelaskan, optimasi lahan 9 ribu hektare di Bulungan merupakan program yang bertujuan untuk meningkatkan produksi pertanian. Target tersebut selaras dengan Asta Cita Presiden Prabowo tentang kedaulatan pangan nasional.
Sementara itu, Bupati Bulungan Syarwani menyampaikan, saat ini telah terbentuk sebanyak 17 Brigade Pangan. Dalam waktu dekat, ada 3 Brigade Pangan lagi yang akan segera dibentuk.
“Sekarang sudah ada 17 brigade pangan yang sudah kita bentuk. Dalam waktu dekat ini akan kita bentuk 3 brigade lagi. Sehingga totalnya nanti di Kabupaten Bulungan ada 20 brigade pangan,” sebut Syarwani.
Lanjutnya, salah satu kawasan yang menjadi perhatian dalam perluasan tanaman pertanian yakni di Desa Sajau Hilir, Kecamatan Tanjung Palas Timur. Ada potensi sekitar 200 hektare yang dapat dimanfaatkan sebagai kawasan pertanian.
Selain itu, bupati menyebut, wilayah Desa Tanjung Buka juga memiliki prospek pertanian yang menjanjikan. Apalagi kawasan tersebut pernah ditetapkan sebagai kawasan food estate di masa lalu.
“Potensi lahan pertanian yang tersedia di Kabupaten Bulungan sekitar 50 ribu hektare. Pemerintah daerah akan terus mendorong langkah-langkah ekstensifikasi perluasan tanaman pertanian khususnya padi,” imbuh Syarwani.
Melalui Dinas Pertanian (Disperta) Bulungan, dikatakan Syarwani, peran aktif brigade pangan yang telah di bentuk harus benar-benar didampingi secara optimal. Pendampingan dimaksud adalah memastikan target optimasi lahan yang diberikan oleh pemerintah pusat, dapat terealisasi sesuai target.
“Dengan semua potensi yang ada, peran brigade pangan, kolaborasi pemerintah pusat dan daerah, saya yakin kita di megantarkan Bulungan sebagai daerah yang berdaulat pangan. Tentu cita-cita ini sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo tentang kedaulatan pangan nasional,” tutupnya. (bin)