BISNIS

Penjual Bakso yang Bangkit Berkat KUR BRI

MALINAU — Suara hujan rintik-rintik menyapa genting rumah mungil di sebuah sudut perkampungan Malinau Kota. Di teras rumah itu, Ucon Eldison (59) duduk bersama istrinya, memandang ke halaman kecil tempat gerobak bakso mereka biasa diparkir setiap malam.

Rumah itu bukanlah bangunan mewah hanya rumah tipe 36 dengan dua kamar dan satu ruang tamu sempit. Tapi bagi Ucon dan keluarganya, rumah itu adalah simbol perjuangan panjang dan harapan yang sempat nyaris padam.

“Saya masih suka nggak percaya. Ini rumah saya. Rumah kami. Setelah sekian lama ngontrak, pindah-pindah, akhirnya kami punya tempat pulang yang benar-benar milik sendiri,” ucap Ucon, dengan suara lirih, matanya berkaca-kaca.

Selama lebih dari 14 tahun, Ucon menggantungkan hidupnya dari mendorong gerobak bakso keliling. Ia memulai usaha itu dengan gerobak bekas peninggalan pamannya dan modal seadanya.

Setiap hari, sejak pagi ia menyiapkan bahan, dan siang hingga malam ia berjalan kaki menjajakan dagangannya dari satu gang ke gang lain. Hujan dan panas menjadi teman setia. Tapi yang paling berat, kata Ucon, adalah rasa lelah yang tidak bisa diobati hanya dengan tidur karena rasa cemas akan hari esok.

“Pernah saya dorong gerobak sambil nangis, karena anak sakit di rumah, tapi saya nggak punya uang buat bawa ke dokter,” tuturnya.

Istrinya, Rina (45), duduk di sampingnya, menggenggam tangan suaminya. Ia mengangguk pelan, mengingat malam-malam panjang di rumah kontrakan yang bocor saat hujan deras, dan masa-masa mereka harus mengencangkan ikat pinggang agar anak-anak tetap bisa makan.

“Waktu anak kami tanya, ‘Bu, kapan kita punya rumah sendiri?’ saya cuma bisa peluk dia. Saya nggak tahu harus jawab apa,” kenang Rina, suaranya mulai serak.

Titik balik hidup mereka datang di awal tahun 2022.
Seorang pelanggan tetap yang bekerja di Bank BRI melihat semangat Ucon yang tak pernah padam, dan menyarankan agar Ucon mencoba mengajukan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari BRI.

Awalnya, Ucon mengaku minder. Ia merasa terlalu ‘kecil’ untuk masuk ke dunia pinjaman bank. Tapi dorongan dari istri dan bantuan dari petugas BRI yang sabar membuatnya mencoba.

“Saya masih ingat, waktu uang pinjaman pertama cair, saya langsung sujud syukur. Saya pakai untuk beli bahan baku lebih banyak, ganti roda gerobak yang sering macet, dan mulai menabung,” jelas Ucon.

Perlahan, usaha baksonya berkembang. Ia mulai dikenal di lingkungan sekitar, pelanggannya bertambah. Setiap hari, ia menyisihkan sebagian penghasilannya.

Hingga akhirnya, di akhir 2024, ia memberanikan diri mengajukan KUR kembali untuk menutup biaya uang muka rumah yang selama ini hanya berani ia impikan.

“Rumah ini kami beli bukan karena banyak uang, tapi karena KUR kasih kami peluang. Bank percaya sama kami. Itu yang bikin kami merasa dihargai,” ujar Rina, kali ini tak bisa lagi menahan air mata.

Sekarang, rumah mungil di Malinau Kota itu menjadi pusat kehidupan baru bagi keluarga kecil Ucon. Di teras rumah, Ucon membuka warung kecil yang menjual bakso dan gorengan.

Anak-anak mereka kini punya kamar sendiri, tak lagi harus tidur berdempetan di ruangan kontrakan yang pengap.

“Kalau anak saya sekarang pulang sekolah, dia selalu bilang, ‘Aku mau pulang ke rumah kita, bukan ke rumah orang.’ Itu kalimat sederhana, tapi berat banget artinya buat saya,” ucap Ucon, suaranya parau, menahan haru.

Program KUR dari BRI bukan hanya tentang modal usaha. Bagi banyak pelaku usaha kecil seperti Ucon Eldison, KUR adalah bentuk kepercayaan yang tak ternilai. Kepercayaan bahwa orang biasa pun pantas diberi kesempatan untuk bermimpi lebih besar.

“Saya mungkin cuma tukang bakso, tapi sekarang saya punya rumah sendiri, usaha yang jalan, dan anak-anak yang bisa tumbuh di tempat yang layak. Semua ini saya mulai dari pinjaman kecil dan niat besar,” katanya.

Dengan semangat yang tak pernah padam, Ucon kini punya satu mimpi lagi yakni membantu orang-orang kecil seperti dirinya agar percaya bahwa tidak ada yang tidak mungkin.

“Kalau saya bisa, mereka juga bisa. Asal mau usaha, dan ada yang percaya. Dulu, BRI percaya sama saya. Sekarang giliran saya percaya sama masa depan,” tutup Ucon dengan senyum yang penuh makna. (*/hai)

Back to top button