BISNISKALTARA

BRI Kredit UMKM Rp 213 Miliar di Malinau, Fokus Pemberdayaan Desa serta UMKM

MALINAU – kredit dengan angka yang signifikan, menjadi komitmen BRI untuk mendukung sektor UMKM di Kabupaten Malinau, dimana tercatat hingga Oktober BRI sudah menyelurkan Rp 213 miliar kredit untuk sector UMKM di wilayah tersebut, dengan jumlah debitu mencapai 2.799 orang.

Kepala BRI Tarakan, Arief mengatakan, penyaluran kredit tersebut mencakup berbagai produk pembiayaan, seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Kupedes, yang memberikan akses pembiayaan yang lebih mudah dan terjangkau bagi pelaku UMKM.

“Di Malinau, BRI telah memiliki 2 unit kerja yakni KCP Malinau dan BRI Unit Malinau, selain penyaluran kredit perbankan di segmen UMKM seperti Kupedes dan KUR, BRI juga memberikan kontribusi lain sebagai perbankan yang memiliki peran intermediate,” kata Arief.

Namun, Arif menegaskan bahwa peran BRI tidak hanya terbatas pada penyaluran kredit. Sebagai bank dengan peran intermediate, BRI juga memberikan kontribusi lebih dalam pemberdayaan UMKM untuk membantu mereka naik kelas.

Salah satu inisiatif utama yang dilakukan oleh BRI di Kabupaten Malinau adalah pelaksanaan program Desa BRILiaN, yang bertujuan untuk mengembangkan ekosistem UMKM melalui pendampingan dan pelatihan kepada masyarakat desa.

Saat ini, terdapat dua desa di Kabupaten Malinau yang menjadi pilot project program Desa BRILiaN, yakni Desa Seruyung di Kecamatan Malinau Utara dan Desa Malinau Hilir di Kecamatan Malinau Kota.

Kedua desa ini dipilih karena memiliki potensi besar dalam sektor pertanian, khususnya dalam kluster tanaman hortikultura serta perkebunan karet dan kelapa sawit.
Melalui program ini, BRI memberikan pendampingan mulai dari tahap persiapan hingga pemasaran produk hasil olahan UMKM yang dikelola oleh masyarakat desa.

“Program Desa BRILiaN bukan hanya tentang memberikan pembiayaan, tetapi juga mencakup berbagai upaya untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dan mengembangkan potensi lokal. BRI mengedepankan pemberdayaan secara menyeluruh, dengan memberikan
berbagai pelatihan yang relevan dengan kebutuhan desa setempat,” ujar Arief.

Pelatihan yang diberikan mencakup berbagai materi penting, seperti pelatihan kepemimpinan, pelatihan kelembagaan desa dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), kewirausahaan, inovasi desa, serta digitalisasi desa.

Selain itu, peserta juga diberikan pelatihan tentang teknik komunikasi yang efektif serta materi tematik lainnya yang disesuaikan dengan kondisi dan potensi di masing-masing desa.

Program ini bertujuan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat desa dan membantu UMKM di desa-desa tersebut untuk berkembang lebih pesat, tidak hanya dari segi produksi tetapi juga dalam aspek pemasaran dan pengelolaan usaha.

BRI percaya bahwa dengan pendampingan yang intensif dan pelatihan yang tepat, UMKM dapat tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan.

Selain program Desa BRILiaN, BRI juga mengembangkan platform pemberdayaan UMKM berbasis digital, yakni linkumkm.id, yang dirancang untuk memfasilitasi pelaku UMKM agar dapat mengakses berbagai layanan dan informasi yang dapat membantu mereka mengembangkan usaha.

Platform ini juga bertujuan untuk menghubungkan pelaku UMKM dengan berbagai layanan digital dan teknologi yang dapat mempermudah mereka dalam mengelola dan memasarkan produk mereka.

BRI juga memberikan produk layanan lainnya yang dapat dimanfaatkan oleh desa dan BUMDes, seperti Agen BRILink yang memungkinkan masyarakat untuk mengakses layanan perbankan dengan mudah di wilayah mereka, serta produk pembayaran digital seperti QRIS yang mendukung transaksi non-tunai di tingkat desa.

Selain itu, BRI juga memiliki layanan Stroberi yang menawarkan produk tabungan untuk masyarakat yang ingin memulai investasi dengan cara yang lebih mudah dan terjangkau.

Dengan berbagai program dan layanan yang terus dikembangkan, BRI menunjukkan komitmennya untuk berkontribusi pada pembangunan ekonomi lokal, terutama dengan memberdayakan UMKM agar dapat berkembang lebih baik dan lebih mandiri.

Ke depan, BRI berharap dapat terus memperluas jangkauan dan dampak positif dari program-program pemberdayaan ini, sehingga dapat berperan lebih besar dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Malinau dan daerah lainnya. (*/hai)

Back to top button