KALTARA

Bappeda Litbang Kaltara dan UGM Paparkan Hasil Kajian Indeks Modal Manusia, Dorong Penguatan SDM Menuju Indonesia Emas 2045

TANJUNG SELOR – Bappeda dan Litbang Kaltara bersama Universitas Gadjah Mada (UGM) memaparkan hasil akhir Kajian Indeks Modal Manusia (IMM) Kaltara 2025. Kegiatan penyampaian laporan akhir tersebut digelar secara daring melalui Zoom Meeting, Kamis (6/11).

Kegiatan dibuka oleh Plt. Kepala Bidang Perekonomian dan Sumber Daya Alam Bappeda dan Litbang Kaltara, Dian Suryanata, M.T. yang hadir mewakili Kepala Bappeda dan Litbang.

Dalam sambutannya, Dian menegaskan bahwa IMM bukan sekadar indikator statistik, melainkan ukuran penting untuk menilai kualitas pembangunan manusia di daerah. “Bagi Kalimantan Utara, IMM menjadi instrumen kritis untuk mengukur sejauh mana anak-anak yang lahir hari ini kelak mampu mencapai potensi produktivitas penuh mereka melalui akses pendidikan, kesehatan, dan lingkungan tumbuh kembang yang kondusif,” ujar Dian.

Kajian ini merupakan hasil kolaborasi strategis Bappeda Litbang Kaltara dengan Magister Ekonomika Pembangunan Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM. Hasilnya memberikan gambaran menyeluruh tentang kondisi modal manusia di Kaltara serta rekomendasi berbasis bukti (evidence-based) yang dapat dijadikan dasar dalam penyusunan kebijakan pembangunan SDM ke depan.

Dian menambahkan, hasil kajian IMM diharapkan mampu menjadi rujukan utama bagi pemerintah daerah dalam merumuskan program dan penganggaran yang berpihak pada penguatan SDM. “Laporan akhir ini tidak hanya memetakan posisi kita saat ini, tetapi juga mengidentifikasi kesenjangan dan hambatan struktural yang perlu segera diatasi. Hasilnya akan menjadi living document yang dinamis, sejalan dengan semangat perencanaan berbasis data menuju Indonesia Emas 2045,” jelasnya.

Kegiatan tersebut diikuti oleh perwakilan berbagai perangkat daerah, para perencana ahli muda Bappeda dan Litbang Kaltara, serta tim akademisi UGM yang terlibat langsung dalam analisis dan pendampingan kajian. Dalam sesi diskusi, peserta diberi ruang untuk menyampaikan masukan kritis dan tanggapan substantif terhadap hasil kajian, termasuk usulan penguatan sinergi lintas sektor dalam pembangunan manusia.

“Kita perlu memastikan sinergi antara pemerintah provinsi, kabupaten/kota, dunia pendidikan, dan masyarakat agar strategi peningkatan kualitas SDM berjalan efektif,” ujarnya.

Dengan adanya kajian ini, Bappeda dan Litbang berharap arah pembangunan manusia di Kaltara semakin terukur dan berkelanjutan, mendukung visi peningkatan daya saing daerah melalui sumber daya manusia yang sehat, cerdas, dan produktif.

“Pembangunan manusia adalah investasi jangka panjang. Dengan komitmen yang kuat, Kalimantan Utara dapat melahirkan generasi unggul untuk masa depan daerah dan bangsa,” pungkasnya. (adv)

Back to top button