
TANJUNG SELOR – Masalah sanitasi dasar kembali menjadi sorotan DPRD Kaltara. Hal itu disampaikan Anggota DPRD Kaltara, Kornie Serliany.
Politisi Partai Hanura itu mengungkapkan bahwa sejumlah desa masih menghadapi keterbatasan fasilitas sanitasi layak, termasuk toilet yang seharusnya menjadi kebutuhan paling mendasar bagi setiap keluarga.
Kornie menyebut temuan tersebut ia dapati saat melakukan kunjungan ke berbagai permukiman warga. “Masih ditemui rumah yang belum memenuhi standar hunian layak, dan sebagian warga bahkan tidak memiliki toilet,” ungkapnya.
Menurutnya, kondisi itu membuat sebagian masyarakat terpaksa mengandalkan praktik yang berpotensi berdampak buruk bagi kesehatan maupun lingkungan. “Ini keluhan yang sering kita terima,” tegasnya.
Ia menilai persoalan tersebut menunjukkan masih lebarnya ketimpangan pembangunan antar wilayah di Kaltara. Karena itu, ia menekankan pentingnya memperkuat program bedah rumah sebagai solusi nyata untuk memenuhi kebutuhan sanitasi dasar. “Masih ada masyarakat yang rumahnya tidak layak huni, bahkan ada yang belum punya toilet,” katanya.
Kornie menjelaskan bahwa minimnya sanitasi tidak hanya menurunkan kenyamanan hidup, tetapi juga dapat memicu penyakit berbasis lingkungan. Untuk itu, ia menilai perlu adanya pendataan komprehensif agar bantuan perbaikan rumah lebih terarah dan tepat sasaran. “Pendataan harus benar-benar akurat agar program menyentuh warga yang membutuhkan,” bebernya.
Ia berharap persoalan sanitasi layak mendapat perhatian lintas instansi, mulai dari pemerintah desa, dinas terkait, hingga pemerintah kabupaten/kota. Menurut Kornie, peningkatan kualitas hidup masyarakat desa sangat dipengaruhi oleh ketersediaan hunian sehat dan fasilitas dasar yang memadai. “Harus kerja kolaboratif agar persoalan yang sama tidak terus berulang dari tahun ke tahun,” pungkasnya. (adv)




