
TANJUNG SELOR – Bappeda dan Litbang Kaltara terus memperkuat strategi penanggulangan kemiskinan. Intervensi akan difokuskan berbasis by name by address (BNBA) agar bantuan menyasar warga menengah ke bawah yang membutuhkan.
Kepala Bappeda dan Litbang Kaltara, Bertius menegaskan, pendekatan BNBA menjadi kunci utama agar program tidak salah sasaran. “Setiap bantuan harus menyasar individu atau keluarga miskin tertentu, bukan sekadar program umum yang berpotensi tidak tepat sasaran,” kata Bertius, Rabu (17/9)
Ia mengungkap fakta menarik bahwa sektor pertanian memang menyerap banyak tenaga kerja, tetapi tingkat kemiskinan di desa yang justru menjadi pusat kegiatan pertanian masih tergolong tinggi.
“Ini menunjukkan ada ketidaksinkronan antar penyerapan tenaga kerja dengan peningkatan kesejahteraan,” bebernya.
Bertius menyebut, total intervensi penanggulangan kemiskinan tahun 2025 mencapai Rp 239 miliar. Namun, angka kemiskinan belum turun signifikan. “Kita butuh jenis belanja yang menyerahkan bantuan secara langsung kepada masyarakat,” tegasnya.
Untuk itu, Bappeda dan Litbang saat ini tengah berkonsultasi dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) guna merancang model belanja yang memungkinkan penyaluran bantuan langsung tanpa melanggar aturan keuangan daerah. Ia juga menyinggung evaluasi Kementerian Keuangan RI yang menyatakan belanja daerah Kaltara belum berkualitas.
“Pemprov Kaltara tidak mendapatkan insentif fiskal karena intervensi program dinilai tidak tepat sasaran dan tidak langsung menyentuh masyarakat miskin,” jelasnya.
Sebagai tindak lanjut, Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) kini menyusun Rancangan Peraturan Gubernur (Ranpergub) tentang Percepatan Penanggulangan Kemiskinan melalui sinergi dan kolaborasi. Ranpergub itu nantinya akan mengatur pemutakhiran data BNBA, analisis karakteristik masyarakat miskin, serta penyelarasan program corporate social responsibility (CSR) dengan program pemerintah.
“Dengan BNBA, kolaborasi multipihak dan komitmen menyalurkan bantuan langsung, kita bertekad agar setiap rupiah anggaran benar-benar mengubah hidup warga yang paling membutuhkan,” pungkasnya.(adv)