KALTARA

Bappeda dan Litbang Kaltara Umumkan Top 7 Inovasi Daerah 2025, Dorong Ekonomi Inklusif dan Berdaya Saing

TANJUNG SELOR – Bappeda dan Litbang Kaltara secara resmi mengumumkan Top 7 Inovasi Daerah dari masing-masing kategori dalam ajang Kaltara Innovation Awards 2025. Dari 87 peserta yang mendaftar, kini terpilih 35 inovator terbaik dari lima kategori yang berhak melaju ke Tahap II penilaian.

Kepala Bappeda dan Litbang Kaltara, Bertius menyampaikan bahwa kompetisi tahunan ini menjadi sarana penting bagi daerah untuk menumbuhkan semangat inovasi lintas sektor.

“Kami bangga dengan kualitas inovasi yang muncul dari berbagai kabupaten dan kota di Kalimantan Utara. Setiap karya menunjukkan komitmen untuk mencari solusi atas tantangan pembangunan daerah,” kata Bertius.

Tahun ini, Kaltara Innovation Awards 2025 mengusung tema “Solusi untuk Daerah Berbasis Potensi Lokal Menuju Ekonomi Kalimantan Utara yang Inklusif, Tangguh, dan Berdaya Saing.” Tema tersebut menegaskan pentingnya inovasi yang berakar dari potensi lokal dan berdampak langsung bagi masyarakat.

Yang membedakan penyelenggaraan tahun ini adalah penggunaan penuh SIRINDAKU (Sistem Informasi Riset dan Inovasi Daerah Kalimantan Utara) sebagai platform digital utama. Seluruh proses mulai dari pendaftaran, seleksi administrasi, hingga unggahan dokumen penilaian dilakukan secara daring.

“SIRINDAKU dikembangkan oleh Bappeda Litbang sebagai platform digital yang menghimpun, mengelola, dan mendokumentasikan hasil riset serta inovasi di daerah. Melalui sistem ini, setiap karya peserta tercatat permanen dalam basis data inovasi daerah,” jelasnya.

Bertius menambahkan, langkah ini menjadikan Kaltara sebagai salah satu provinsi dengan tata kelola inovasi yang terintegrasi dan transparan. Sebelum masuk tahap penilaian proposal, seluruh karya terlebih dahulu melalui proses verifikasi administrasi dan bukti dukung. Proses tersebut memastikan keabsahan data dan kelengkapan dokumen peserta. Setelah itu, dewan juri menilai substansi inovasi berdasarkan latar belakang, kebaruan ide, manfaat, pemanfaatan sumber daya lokal, strategi diseminasi, dan relevansi dengan kebutuhan daerah.

Berdasarkan hasil penilaian, dewan juri menetapkan tujuh inovasi terbaik dari masing-masing kategori untuk melangkah ke tahap berikutnya. “Tahap berikutnya akan menjadi ajang pembuktian sejauh mana inovasi-inovasi ini memberikan manfaat langsung bagi masyarakat,” tutur Bertius.

Selanjutnya, tahap II penilaian berlangsung pada 11–19 Oktober 2025, di mana seluruh peserta diwajibkan mengunggah paparan dan video inovasi melalui platform SIRINDAKU.
Kegiatan akan dilanjutkan dengan technical meeting pada 20 Oktober 2025 serta presentasi finalis di hadapan dewan juri pada 22–23 Oktober 2025 di Tanjung Selor.

“Kehadiran peserta menjadi bagian penting dari proses penilaian untuk mengukur kemampuan finalis dalam menjelaskan keberlanjutan serta dampak inovasi yang mereka kembangkan,” ungkapnya.

Panel juri terdiri dari perwakilan kementerian dan lembaga nasional, mitra pembangunan internasional, akademisi, Bank Indonesia, serta unsur pemerintah daerah. Dengan komposisi tersebut, penilaian diharapkan berjalan objektif, transparan, dan berorientasi pada hasil nyata.

Penyelenggaraan Kaltara Innovation Awards 2025 juga didukung berbagai mitra strategis, antara lain Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ), Global Green Growth Institute (GGGI), Bankaltimtara, PT Pesona Khatulistiwa Nusantara, dan CV Khasanah Konsultama.

Puncak kegiatan dijadwalkan pada 25 Oktober 2025, bertepatan dengan Peringatan Hari Ulang Tahun Provinsi Kalimantan Utara (tentatif), di mana para inovator terbaik akan diumumkan dan menerima penghargaan dari Pemerintah Provinsi.

“Lebih dari sekadar kompetisi, Kaltara Innovation Awards adalah gerakan untuk membangun budaya inovasi yang berkelanjutan. Kami ingin inovasi yang lahir dari ajang ini tumbuh menjadi solusi konkret yang memperkuat daya saing daerah,” pungkasnya. (adv)

Back to top button