BULUNGAN

Tim Inovasi Berikan Alat Bantu Bagi Penyandang Disabilitas

TANJUNG SELOR – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) RI, Kementerian Agama (Kemenag)RI dan tim INOVASI (Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia) bersama perwakilan Kedutaan Besar Australia dan Komisi Disabilitas Nasional menyerahkan alat bantu bagi peserta didik penyandang disabilitas, di ruang Tenguyun Lantai II Kantor Bupati.

Kegiatan yang berlangsung beberapa hari lalu ini, dirangkai peluncuran Jejoo atau jejaring konseling online berbasis kecerdasan buatan (AI) untuk mendukung pembelajaran inklusif di sekolah dan madrasah di Bulungan. Bupati Bulungan Syarwani S.Pd, M.Si menyampaikan terima kasih kepada pemerintah pusat serta pemerintah Australia melalui program INOVASI yang telah melaksanakan programnya di Bulungan selama 9 tahun terakhir.

Ditegaskan, INOVASI sebagai mitra pembangunan yang produktif telah banyak membantu melakukan terobosan inovatif dalam meningkatkan mutu pendidikan dasar di Bulungan.
“Tim Inovasi secara konsisten menjadi mitra pemerintah daerah dalam meningkatkan produktivitas Pendidikan di Bulungan. Berabagi terobosan inovatif telah dilaksanakan untuk mendorong mutu Pendidikan dasar di Bulungan,” ungkap Syarwani.

Lanjutnya, berdasarkan analisa data Profil Belajar Siswa (PBS) di Kabupaten Bulungan, ditemukan dari 43.723 siswa, teridentifikasi 568 siswa mengalami kesulitan fungsional. Dengan rincian, 126 anak kesulitan ringan, 64 anak kesulitan sedang, 65 anak kesulitan berat.

Selain itu, dibutuhkan 118 alat bantu belajar khusus seperti kacamata dan alat bantu dengar. Tanpa intervensi yang serius, hanya sekitar 2,8 persen dari mereka yang berpeluang menyelesaikan pendidikan hingga perguruan tinggi. Bupati menegaskan, pendidikan inklusif bukanlah beban, melainkan investasi jangka panjang yang sangat penting.

“Ketika kita memberikan akses dan dukungan yang setara kepada semua anak termasuk anak penyandang disabilitas, kita sedang membangun pondasi bagi masyarakat yang lebih adil, mandiri, produktif, dan berdaya saing,” ucap bupati.

Sebaliknya, dikatakan bupati, jika gagal menyediakan layanan pendidikan yang inklusif hari ini, maka sangat berisiko menciptakan generasi yang terpinggirkan, kehilangan potensi, dan memperbesar kesenjangan sosial di masa depan.

“Seluruh anak usia sekolah di Kabupaten Bulungan berhak mendapatkan Pendidikan yang sama dan setara. Pemerintah akan terus mengambil peran dalam memfasilitasi berbagai kebutuhan anak di berbagai jenjang pendidikan,” pungkasnya.

Sektor pendidikan di Bulungan tahun ini terus diperkuat melalui rekrutmen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Belum lama ini, Bupati Bulungan telah melantik ratusan tenaga PPPK khususnya tenaga pendidik, untuk memperkuat sektor layanan di bidang pendidikan. (bin)

Back to top button