TANJUNG SELOR — Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappeda Litbang) Kaltara optimistis mampu memenuhi target nasional penurunan stunting menjadi 14 persen.
Kepala Bappeda Litbang Kaltara, Bertius menyebut tren penurunan prevalensi stunting menunjukkan progres positif meski belum mencapai batas nasional. “Prevalensi stunting Kaltara pada 2024 berada pada angka 17,6 persen. Memang naik tipis 0,2 poin dari 2023 yang berada di 17,4 persen, tetapi secara keseluruhan sudah turun jauh dari angka sebelumnya yang mencapai 22 persen,” kata Bertius.
Meski belum memenuhi target nasional, ia menegaskan Kaltara tetap berada pada jalur yang benar. “Untuk tahun 2025, prevalensi stunting baru akan diukur pada 2026. Kami optimistis bisa mencapai target nasional 14 persen,” ucapnya.
Bertius menjelaskan, setiap kabupaten dan kota di Kaltara menghadapi tantangan berbeda dalam percepatan penanganan stunting. Mulai dari kondisi geografis, keterjangkauan layanan kesehatan, ketahanan pangan hingga faktor sosial budaya dan perilaku masyarakat.
“Kami terus mendorong pemerintah kabupaten/kota untuk membuat program pencegahan stunting yang fleksibel, sesuai karakter dan permasalahan di daerah masing-masing. Tidak bisa disamaratakan,”pungkasnya. (adv)
NUNUKAN – Kegiatan Fun Run Energi Baru A.07 yang digelar di Alun-alun Kota Nunukan, Sabtu…
NUNUKAN - Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Nunukan kembali mengagendakan penyelenggaraan Orientasi Kewartawanan dan Keorganisasian (OKK)…
TANJUNG SELOR – Menjelang pelaksanaan uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) calon Komisioner…
TANJUNG SELOR – DPRD Kaltara mendorong Pemprov Kaltara agar lebih serius memerhatikan kesejahteraan petani sebagai…
TANJUNG SELOR – DPRD Kaltara menegaskan pentingnya kepatuhan pemerintah terhadap kewajiban alokasi anggaran minimal 20…