KESENIAN DAERAH : Penampilan kesenian lintas etnis terjadi di Benuanta Fest 2K25.
TANJUNG SELOR -Gelaran Benuanta Fest 2K25 yang merupakan rangkaian perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-13 Provinsi Kaltara yang dipusatkan di Kebun Raya Bundayati Tanjung Selor, tetap mengusung konsep 7 FM.
Konsep 7 FM merupakan akronim dari Folk Festival 25 etnis di Kaltara, Food Festival Kuliner makanan khas Kaltara, Fair pameran pembangunan, UMKM dan ekonomi kreatif. Selanjutnya, fashion festival peragaan busana dari designer Kaltara, Fastest on The Kayan River Festival.
Termasuk Fun Sport festival olahraga tradisional serta Music festival musik rock. Dikatakan Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kaltara Njau Anau, untuk penampilan etnis pada tahun ini ada 25 etnis yang meramaikan. Meskipun dari jumlah tersebut terdapat dua etnis yang tak hadir.
“Kita ingin mendorong regenerasi budaya di masyarakat bisa dilestarikan. Bahkan permintaan pak Gubernur untuk mengangkat kearifan lokal berupa budaya-budaya yang dimiliki,” terang Njau, Jumat (14/11/2025).
Dengan penampilan sejumlah etnis, lanjut Njau, agar masyarakat pun dapat mengenal budaya. Karena beragam yang ditampilkan etnis. Selain penampilan etnis, panitia pun menyuguhkan Food Festival dengan mengusung aneka kuliner masyarakat lokal yang ada di Kaltara. Utamanya dari etnis Bulungan, Dayak dan Tidung.
“Masyarakat dapat menikmati ragam sajian secara gratis dalam dua sesi,” ucapnya.
Kepala Bidang (Kabid) Pemasaran & Ekraf Dinas Pariwisata (Dispar) Kaltara Ary Rifaldi Hamidan menambahkan, sesi pertama sekitar jam 12 siang dan sesi kedua pada jam 7 malam. Selama pelaksanaan Benuanta Fest 2K25, panitia menyediakan jumlah makanan yang cukup melimpah, sekitar 200-300 porsi pada setiap sesi.
Apabila diakumulasikan, 3.000-4.000 porsi tersajikan selama Food Festival. Banyaknya porsi tersedia berbanding lurus dengan tingginya animo pengunjung Benuanta Fest 2K25.
“Mereka terlebih dahulu antre di area Food Festival, untuk mengisi daftar nama pengunjung. Kemudian panitia memanggil nama bersangkutan, untuk memilih makanan yang hendak dinikmati,” tuturnya.
Menurut dia, kuliner lokal merupakan salah satu potensi sektor pariwisata daerah.
Aneka hidangan dan masakan bisa menjadi pemikat dan tujuan wisatawan atau masyarakat luar berkunjung ke Kaltara. (*)
TANJUNG SELOR – Peningkatan kemandirian fiskal kembali ditegaskan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DPRD Kaltara.…
TANJUNG SELOR – Pemprov Kaltara diminta bergerak cepat menyikapi penurunan dana transfer pusat yang berdampak…
TANJUNG SELOR — Ketua DPRD Kalimantan Utara, H. Achmad Djufrie menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur di…
TANJUNG SELOR — DPRD Kaltara menegaskan pentingnya penyusunan anggaran yang lebih selektif dan berorientasi pada…
TANJUNG SELOR — Ketua DPRD Kalimantan Utara, H. Achmad Djufrie, menegaskan pentingnya optimalisasi aset milik…
TANJUNG SELOR — Ketimpangan dalam penerimaan Tunjangan Khusus Guru (TKG) di Kabupaten Malinau mendapat sorotan…