Categories: BULUNGAN

Metode Positive Deviance Tekan Angka Stunting di Bulungan

TANJUNG SELOR – Sebagai salah satu masalah kesehatan nasional, termasuk di Kabupaten Bulungan stunting perlu mendapatkan perhatian dan penanganan khusus.

Untuk menekan angka stunting di Bumi Tenguyun-sebutan lain Bulungan ini, pemerintah melakukan berbagai cara. Mulai dari mengerahkan semua pihak hingga menerapkan metode Positive Deviance dalam mengidentifikasi pengidap stunting.

Staf Ahli Hukum, Politik dan Pemerintahan, M. Zakaria mengatakan, metode Positive Deviance dapat digunakan sebagai model untuk menginspirasi perubahan perilaku pada kelompok masyarakat yang menghadapi masalah serupa.

Menurut dia, metode Positive Deviance dapat diterapkan untuk mencegah stunting dengan mengidentifikasi dan mengadopsi perilaku positif yang telah berhasil dalam meningkatkan gizi anak.

“Kemudian perilaku-perilaku seperti ini bisa disebarkan ke masyarakat luas. Karena metode ini memperlihatkan pemberian makan yang baik, pola asuh yang mendukung, menjaga kebersihan, dan akses ke pelayanan kesehatan yang baik,” katanya, Senin (5/5/2025).

Angka stunting di Kabupaten Bulungan, diakuinya cukup tinggi. Berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) angka stunting di Bulungan mencapai 22,6 persen pada tahun 2024. Angka tersebut merupakan angka tertinggi diantara kabupaten/kota lainnya di Provinsi Kaltara.

Data itupun menjadi acuan pemerintah untuk menentukan langkah-langkah praktis dalam menekan stunting.

“Tapi penanganannya tidak bisa dilakukan stakeholder kesehatan saja. Dibutuhkan keterlibatan semua pihak, termasuk swasta juga masyarakat. Mudah-mudahan dengan metode yang kita lakukan ini (Positive Deviance) angka stunting di Bulungan ini bisa kita tekan,” jelasnya.

Dia menuturkan, melalui metode ini dapat menyentuh disemua kalangan. Meskipun berasal dari keluarga dengan keterbatasan, ada beberapa individu atau keluarga yang berhasil mengatasi masalah kekurangan gizi pada anak-anak mereka.

Program ini berusaha untuk menemukan kebiasaan-kebiasaan unik yang diterapkan oleh keluarga tersebut dan menyebarkannya ke keluarga lainnya dalam komunitas.

“Jadi bisa menjadi percontohan pada keluarga lain. Stunting ini sudah jadi masalah serius yang harus menjadi tanggung jawab kita semua,” pungkasnya. (bin)

Wira

Recent Posts

Jaga Hutan, Jaga Masa Depan: Bappeda Kaltara Dorong Pembangunan Berwawasan Lingkungan

TANJUNG SELOR – Pemprov Kaltara menegaskan bahwa setiap arah pembangunan harus memperhatikan daya tampung dan…

21 jam ago

3.550 Pendayung Semarakkan Festival Sungai Kayan Bulungan 2025

TANJUNG SELOR – Bupati Bulungan, Syarwani, S.Pd, M.Si didampingi Wakil Bupati, Kilat, A.Md secara resmi…

1 hari ago

Muh Yasin Terplih Sebagai Ketua Koni Nunukan Dalam Forum Musorkab

NUNUKAN - Musyawarah Olahraga Kabupaten (Musorkab) dengan agenda pemilihan Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (Koni)…

2 hari ago

Ribuan Atlet Meriahkan Porkab II Bulungan

TANJUNG SELOR – Sebanyak 1.485 atlet dari 10 kecamatan dan 74 desa di Kabupaten Bulungan…

3 hari ago

Kapolda Kaltara Pimpin Panen Raya Jagung Kuartal III di Tarakan

TARAKAN – Kapolda Kaltara Irjen Pol Djati Wiyoto Abadhy memimpin langsung kegiatan Panen Raya Jagung…

7 hari ago

Kapolda Kaltara Gandeng Insan Pers Perkuat Sinergitas Informasi Publik

TANJUNG SELOR – Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Kalimantan Utara, Irjen Pol Djati Wiyoto Abadhy menggelar…

7 hari ago